Powered By Blogger

Sabtu, 04 September 2010

Makna Berpuasa

Assalamu'alaikum wr.wb.
Falsafah dan makna puasa
Puasa adalah kewajiban universal untuk setiap umat manusia dan setiap agama memiliki syariat atau tatacara melakukan puasa. Dan kita sebagai umat islam dan umat Nabi Muhammad SAW meyakini sepenuh hati bahwa puasa adalah kewajiban yang telah disyariatkan untuk setiap muslim/mukmin.
Setiap perintah Tuhan yang telah disyariatkan mengandung konsekwensi logis untuk ditunaikan sebagai sebuah kewajiban dan akan mendapatkan pahala sebagai balasannya bila ditunaikan dengan hati yang tulus dan penghambaan kepada Tuhan yang mahaesa.
Puasa bukan sekedar kewajiban rutinitas tahunan, bersyaum, tahan lapar dan berbuka, dan setelah itu tidak berbekas pada psikologis spiritual kedirian, dan juga tidak berpengaruh pada rasa kesadaran social kemasyarakatan, tapi puasa adalah kewajiban yang mesti menggugah kesadaran kesejatian diri kemanusian, ketiggian bertauhid, ketinggian moral, ketinggian akhlak, ketinggian kepedulian dan kontribusi pada social kemasyarakatan dalam rangka amar ma'ruf dan nahil mungkar.

Puasa sebagai bentuk pendidikan
Puasa merupakan satu cara mendidik individu dan masyarakat dalam mengontrol berkehendak dan berkeinginan dengan pendidikan yang mantap. Tidaklah seorangpun yang berpuasa itu kecuali berusaha mengalahkan kesenangan dari dirinya walaupun diperbolehkan sehingga ia mampu mengalahkan kesenagan yang diharamkan. Ia sedang sadar meninggalkan makanan dan minuman sehingga ia mampu bersabar dan menahan rasa lapar dan haus, walaupun dirasakan amat berat.
Kekuatan kesejatian diri seseorang adalah sejauh mana kemampuan dalam mengontrol dirinya, control hawa nafsunya, dan control egoismenya. Penghambaan kepada Tuhan mensyaratkan bahwa segala aktifitas, kehendak dan keingianan selalu berorientasi pada ketulusan mencari keridhoan Tuhan semata.

Puasa sebagai pembina sifat kebersamaan
Puasa merupakan bentuk kewajiban yang bersifat amali (konkret) bagi suatu sikap kebersamaan yaitu kasih sayang islami. Orang islam bersama-sama merasakan lapar, haus, kenyang dan tidak ada yang istimewa bagi perut bagi seorang islam. Ketika sebelum Ramadhan, seseorang belum merasakan lapar, maka di bulan Ramadhan pasti merasakan lapar dan pedihnya kefakiran.
Puasa sebulan penuh mesti membawa dampak ketinggian moral, rasa solidaritas kemanusiaan, rasa persaudaraan kemanusiaan yang amat dalam, kematangan spiritual dan pendakian spiritual kerahiban Allah SWT. Ketinggian moral dan tanggung jawab pada Allah SWT, karena ibadah puasa tidak ada satupun yang tahu apakah kita berpuasa atau tidak, kecuali diri kita dan Allah SWT. Kelaparan, kehausan dan ketidakberdayaan atas kefakiran, menggugah nurani bagi setiap yang berpuasa , bahwa manusia punya perasaan yang sama bila dilanda atau mengalami hal yang sama. Perasaan yang sama itulah yang dapat membuat kebersamaan kemanusiaan, melahirkan cinta-kasih pada sesama, tanpa memandang ras, warna kulit dan agama sekalipun.

Keistimewaan bulan Ramadhan sebagai bulan puasa
Kalau setiap hari ada waktu istimewa di sisi Tuhan yaitu di 2/3 malam, setiap minggu ada hari istimewa yaitu hari jum'at dan setiap tahun ada bulan istimewa yaitu bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan sebagai bulan penuh berkah, tentu amalan-amalan kita di bulan Ramadhan akan dibalas dengan istimewa disisi Tuhan dengan berlipat ganda. Karena mengandung istimewa, mesti menggugah kesadaran semangat kita untuk berlomba-lomba dalam memperbanyak, baik amalan ibadah ritual maupun amalan ibadah social
Semangat dan kebiasaan dalam bulan suci Ramadhan, membentuk karakter dan mental untuk tetap konsisten dan istiqamah dalam sebelas bulan berikutnya.
Tapi apapun amalan-amalan dibulan suci ramadhaan, semuanya akan kembali pada kualitas kesadaran pengahambaan dan kualitas ketulusan ,kedalaman pemahaman akan makna-makna bathin dari ibadah ritual, sangat menentukan segalanya. Karena itu, yang sampai pada sisi Allah adalah niat kita (makna bathin) bukan materi atau bentuk lahiriah dari sebuah peribadatan kita.
Allah berfirman yang artinya:
"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik, (QS: Al Hajj: 22:37).

MARHABAN YA RAMADHAN
Semoga ridho Allah SWT selalu menyertai langkah kita untuk mensucikan diri Lahir dan Batin.

Tips Menghindari Hacking Facebook

Sekarang sedang marak acara hack..hack an di dunia FB, nah jadi hati..hatilah karena suatu saat anda bisa menjadi korban. bagaimana jika tiba-tiba status update anda terisi dengan kata-kata kotor, fitnahan terhadap pihk tertentu dll, waduh padahal anda tidak pernah tuh ngisi status. jadi pastinya ada hacker yang dah berhasil dapetin password lo...sangat ngeri jika terjadi


seperti ini, nah kalo digunakan untuk baik-baik tidak apa-apa kalo untuk hal negetif seperti contih di atas bisa berabe....tapi yang saya tahu dan saya sudah browsing kemana-mana ternyata nge hack tak semudah yang dibayangkan kiranya masih terlalu sulit kecuali dengan cara-cara sederha dengan membohongi korbannya seperti yang saya bahas pada artikel sebelumnya. kalo dengan cara yang harus ngutak-utek seperti pemrograman gitu saya kira masih suliht, selain itu Facebook adalah situs yang bukan kacangan yang begitu mudahnya di hack oleh orang, pastinya pihak FB juga telah menyiapkan orang-orang anti hacker yang benar-benar lihai untuk menangkal hacker. tapi walaupun begitu antisipasi tetap saja harus dilakukan
Nah.. dengan ini saya berikan sedikit tips menghindari hack FB

1. Hiraukan jika ada pesan di Inbox yang isinya cara-cara atau trik ngehack facebook orang lain. cara sepreti ini dapat dipastikan adalah hanya kebohongan semata karena justru anda yang ke hack bukannya mengajarkan anda ngehack orang, jd intinya anda dibodohi dengan cara ini.
2. Jika di warnet atau dikomputer yang bukan milik pribadi kiranya jika login hati-hati pastikan anda masuk ke browser degnan menulis www.facebook.com, bukan dari klik link dari suatu situs karena bisa jadi ini penipuan tampilan FB yang dibuat mirip dengan FB, jadi jika anda login justru akun anda dicuri orang.
3. Jangan mengumbar alamat email FB kepada orang yang beum anda kenal apalagi memberi password wahhh kebodohan anda tuh. hal ini karena bisa jadi orang lain tersebut adalah hacker terhebat di Indonesia yang akan ngehack FB anda, ha ha
4. Lebih aman lagi jangan nyantumin alamat e-mail atau palsukan saja email di profil FB mu, atau hilangkan.
5. Jika login di warnet atau bukan komputer pribadi lainnya ada baiknya bersihkan cookis dan lakukan log off jika sudah, hal ini karena jangan sampai meninggalkan jejak-jejak anda karena bisa diotak-atik oleh haccker loh.

Kamis, 02 September 2010

Gelombang alfa peningkat kreatifitas dan IQ anak

“Kreatifitas hanyalah persoalan berada pada gelombang otak yang tepat. Ketika orang kreatif mengerjakan sesuatu hal yang perlu imajinasi, gelombang alpha-nya meningkat...” Collin Martindale, 1975.

Pertanyaan adalah apakah dengan menggunakan gelombang alpha akan meningkatkan kreatifitas?

Proses kreatif terdiri dari 4 tahap:
1. Aplikasi
2. Inkubasi
3. Inspirasi
4. Elaborasi

Martindale berhipotesis bahwa penggunaan gelombang alpha sangat relevan dengan proses inkubasi dan inspirasi dari proses kreatif.
Hasil penelitian Martindale menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang mencolok dalam aktifitas gelombang alpha EEG antara mereka yang kreatif dan tidak.

Ketika diperintah untuk istirahat, pikiran mereka yang kreatif tetap aktif.

Gelombang Alpha mereka lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang tidak kreatif, relaks dan tidak aktif. Namun demikian ketika dihadapkan dengan suatu permasalahan kreatif yang harus diselesaikan, mereka yang kreatif cenderung bergerak dengan cepat ke arah gelombang alpha tinggi untuk memecahkan permasalahan tersebut secara kreatif.

Mereka yang tidak kreatif, tidak mengalami perubahan pada gelombang alpha-nya, tetapi justru mengalami penurunan pada saat mereka konsentrasi. Mereka yang tidak kreatif, gelombang alpha-nya cenderung untuk terhalang pada setiap tugas kognitif, tetapi mereka yang kreatif justru hanya terhalang pada saat mereka dilarang menggunakan kreatifitasnya, dan gelombang alpha mereka akan meningkat pada saat diperbolehkan menggunakan kreatifitas mereka.

Mereka yang kreatif menunjukkan peningkatan gelombang alpha pada fase atau tahap Inspirasi dibandingkan pada saat mereka berada dalam fase elaborasi. Pada saat melakukan tugas yang memerlukan kreatifitas, mereka yang kreatif dan menggunakan tangan kanan sebagai tangan utama mereka untuk melakukan aktifitas, menunjukkan peningkatan gelombang alpha pada otak sebelah kiri mereka. Pengguna tangan kanan yang tidak kreatif tidak menunjukkan hal serupa. Lebih menakjubkan lagi, peningkatan gelombang alpha pada otak sebelah kiri ini juga terjadi pada pe-golf, pemanah, penembak, dan pemain basket pada saat melakukan lemparan bebas.

Tingkatkan Kreatifitas Anda Melalui Terapi Gelombang Otak

Otak normalnya beroperasi pada frekuensi yang berbeda-beda, tergantung kepada aktifitas yang sedang kita kerjakan. Frekuensi ini dibagi kedalam 4 kelompok gelombang otak:

  • Gelombang Beta (13-40 Hz) berhubungan dengan konsenstrasi penuh
  • Gelombang Alpha (7-12 Hz) berhubungan dengan relaksasi dan gerbang awal kreatifitas
  • Gelombang Theta (4-7 Hz) berhubungan dengan twilight state yang biasanya kita alami pada saat kita hampir tertidur dan berhubungan juga intuisi dan kreatifitas.
  • Gelombang Delta (0-4 Hz) berhubungan dengan tidur lelap.

Saat kita memperlambat pola gelombang otak dari beta menuju alpha kemudian theta lalu delta, terjadi peningkatan keseimbangan atau sinkronisasi antara kedua belahan otak. Ilmuwan memperhatikan bahwa pola gelombang otak yang lebih lambat ini berkaitan dengan intuisi, pemikiran kreatif, euforia, fokus yang tajam, dan peningkatan kemampuan belajar.


Don’t get me wrong: I love Hunter X Hunter. All shounen series should take a look at it for example of how to do the shounen genre right. But the final Greed Island OVA is a very disappointing conclusion to the series.
Usually I applaud series that go into completely different directions. The finale of Greed Island also has a bunch of ideas into it that other shounen series would never dare to use, and you still see that people actually prepare for fights, rather than rush in randomly. The problem however, is that it also destroys a ton of the carefully laid-out build-up of the previous installments of Hunter x Hunter: it’s poorly produced, and makes a mockery out of the series’ battle system, characters and philosophies.
The combat in this season is exceptionally disappointing. And don’t get me wrong: the battles are fun, if your standard is at the level of a badly animated Heroman. For Hunter x Hunter however, they leave a lot to be desired. One thing that made the special powers of Hunter X Hunter so fascinating was that they were all built around restrictions: it takes a huge amount of time and effort to fully understand the concepts, and actually be able to do something useful. The reason why Kurapica kicked so much ass in the first OVA was because of the huge restrictions he put on his powers. The previous seasons all stressed a ton of times on being careful. We saw over and over that Gon and Kilua were just rookies; that they had a lot to learn.
So, what does this episode do? We get a training montage that spans 3 months and changes Gon and Kilua from inexperienced rookies to god-moded powerhouses. What a shame! The power system of this series also gets pretty much reduced to: the one with the largest aura wins, and whenever Gon’s aura is the weaker one, he just goes super-saiyan enough until he has the upper hand. If that wasn’t bad enough already, probably the hardest thing to grasp is that somewhere along the way, this series lost its concepts of pain. In this OVA, the characters sustain some truly horrific injuries, especially considering that they’re all just kids. But yeah, it kills the tension a lot when you just see them walk away from that without a problem.
If that was the only problem, then okay. I could have lived with it. But there are a ton more of them. The pacing for example: Hunter x Hunter always was a pretty slow series, but you could always see that they used their slow pacing to build up as good as possible. Here however, the creators just needlessly drag on fights and training arcs for episodes after each other. There are too many recaps, and the entire story could have easily been condensed into the regular eight episodes.
The characterization also suffers a lot. The side-characters, while usually bright and colourful in how they were portrayed, now are bland, one-dimensional and we never learn anything about them. It feels like nobody was fleshed out throughout the entire 14 episode run, and the increased amount of comedy and silly faces from the two lead characters Gon and Kilua completely lacks the subtlety of the jokes of the earlier instalments.
The animation itself also is amongst the worst we’ve seen from this series. I consider the character-designs of the side-characters of Hunter x Hunter to be amongst the best that you can find in shounen anime. Here however, they’re all bland, and the main villain looks sort-of like an emu; the creators tried really hard to make him look as evil as possible, but it only resulted in making him sillier.
It’s interesting to see Nippon animation during the past ten years: whenever they’re trying to be innovative, they’re brilliant. Hunter x Hunter, Les Miserables, Fantastic Children, and even Hyakko and Yamato Nadeshiko Shichi Henge: they all pushed boundaries within their genre. When they try to squeeze too much money out of their own franchises however, they suddenly suck, as shown by the mediocre Konnichiwa Anne and also this final ova. You can see that the creators tried too hard in making it more mainstream, but to me it seems like the anime staff behind this ova didn’t understand the underlying story. Standalone this would have been a nice enough action-manga, but it doesn’t live up to Hunter x Hunter’s standards.
Storytelling: 7/10 - Pointlessly slow and dragged out, but there’s an interesting game-element to the battles. But a training-montage?
Characters: 7/10 - Very mediocre characterization. We never learn anything about both the main and the side-cast aside from a few dull and predictable lines of exposition.
Production-Values: 7/10 - Poor, especially for Hunter x Hunter’s standards.
Setting: 7/10 - Some very interesting ideas, but it seemed to me like the creators didn’t understand them.